Kuning pada bayi atau jaundice atau ikterus, pada kulit dan mata
bayi dapat merupakan tanda alami adanya gangguan fungsi hati
hati yang belum sempurna pada bayi. Tetapi bisa juga terjadi karena
gangguan patologis yang dapat meningkatkan kadar biliruibin sangat tinggi.
Terjadinya kuning pada mata atau kulit disebabkan peningkatan
kadar bilirubin dalam darah bayi. Normalnya, bilirubin akan di metabolisme di
hati agar efek racunnya hilang. Setelah di metabolisme menjadi bilirubin
terkonyugasi atau terikat albumin akan dibuang bersama tinja dan sebagian kecil
kembali lagi ke hati.
Pada kondisi bayi kuning, kedua bentuk bilirubin ini dapat
meningkat. Apabila yang meningkat adalah bilirubin bebas tidak terikat albumin
dengan kadar yang sangat tinggi maka dapat mengendap di sel-sel otak yang
mengakibatkan terjadinya kejang.
Keadaan yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan bilirubin
bebas adalah:
- PENYEBAB NORMAL PADA bayi baru lahir. Pada bayi baru
lahir, enzim hati yang berfungsi sempurna sehingga banyak bilirubin tidak
dapat dikonyugasi dan bayi terlihat kuning. Dengan bertambahnya umur bayi
maka enzim hati tersebut akan lebih baik fungsinya, bilirubin akan lebih
banyak dikonyugasi, dan warna kuning pada tubuh serta mata bayi berkurang,
lalu menghilang. Proses ini memerlukan waktu sekitar seminggu untuk bayi
lahir dengan berat badan normal dan sekitar dua minggu untuk bayi lahir
dengan berat badan rendah. Biasanya peningkatan bilirubin pada keadaan ini
jarang mencapai kadar bilirubin yang berbahaya bagi bayi. DALAM KEADAAN
FISIOLOGIS SEPERTI INI BIASANYA KUNING MENINGKAT SAAT USIA 3 HARI DAN
LEBIH MENINGKAT SAAT USIA 3-5 HARI, DIMANA SETELAH HARI KE 5 AKAN MENURUN.
Untuk mempercepat konjugasi bilirubin dapat dilakukan pemberian sinar biru, untuk membantu kerja enzim hati sehingga proses konjugasi lebih cepat terjadi. Itulah mengapa bayi baru lahir yang agak kuning disarankan untuk di jemur pagi hari. - PENYEBAB PATOLOGIS (BIASANYA MENINGKAT SANGAT TINGGI DI ATAS 18 mg/dl, DAN TIMBUL SAAT USIA 1-2 HARI ATAU MENINGKAT SAAT SETELAH HARI KR 6) Kondisi yang berhubungan dengan pemecahan darah (eritrosit) yang berlebihan: Bilirubin merupakan pecahan dari sel darah merah (eritrosit) yang memang sudah waktunya pecah (yang berusia 120 hari). Jika eritrosit lebih mudah pecah, apalagi secara berlebihan maka kadar bilirubin juga meningkat dan peningkatan yang tidak dapat dikompensasi oleh hati (dimetabolisme secara normal), dapat menyebabkan kuning pada bayi. Adapun kondisi yang dapat menyebabkan rapuhnya eritrosit adalah:
- Golongan darah ibu dan bayi tidak sesuai, dikenal sebagai ABO incompability. Pada keadaan ini golongan darah ibu O, sedangkan bayinya golongan A atau B. Atau pada ibu yang bergolongan darah Rhesus negatif, sedangkan golongan darah bayi Rhesus positif.
- Kurangnya enzim glukosa 6 phosphat dehydrogenase (G6PD) enzim yang berada di dinding sel darah merah yang berfungsi menjaga keutuhan dinding sel darah.
- Penyakit bawaan atau turunan, dikenal dengan sindrom Crigler Najjar dan sindrom Gillbert.
- PENYEBAB LAIN ADALAH GANGGUAN LEVER ATAU HATI (SANGAT JARANG) Jika yang terjadi adalah peningkatan bilirubin terikat, maka perlu diwaspadai adanya radang hati akut yang biasa disebut hepatitis. Pada keadaan ini terjadi kerusakan sel-sel hati yang menyebabkan aliran bilirubin/empedu ke usus terhambat, sehingga bilirubin yang dibuang melalui tinja berkurang. Akibatnya, terjadi penimbunan bilirubin di hati yang sebagian akan masuk ke dalam aliran darah, sehingga menyebabkan kadar bilirubin terkonjugasi di dalam darah meningkat. Hepatitis pada bayi baru lahir antara lain disebabkan infeksi toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus, atau herpes simplex (infeksi TORCH).
KURANG
MINUM BUKAN MERUPAKAN PENYEBAB KUNING PADA BAYI LAHIR, SEHINGGA PENANGANAN
KUNING PADA BAYI BARU LAHIR ADALAH DENGAN SINAR ULTRA VIOLET KHUSUS, BUKAN
DENGAN BANYAK MINUM ATAU MINUM OBAT ATAU VITAMIN.
SAMPAI
SAAT INI TIDAK ADA OBAT MINUM ORAL YANG TERBUKTI EFEKTIF DAP[AT MENURUNKAN
BILIRUBIN. MEMANG ADA OBAT YANG TERBUKTI DAPAT MENURUNKAN BILIRUBIN, SEPERTI PHENOBARBITAL,
NAMUN OBAT TERSEBUT JARANG DIPAKAI KARENA EFEK SAMPINGNYA NGANTUK DAN AKAN
EFEKTIF SETELAH HARI KE 3 PEMBERIAN.